Senin, 14 April 2014

Pentingnya Pemenuhan Gizi Sejak Usia Dini

KOMPAS.com - Setiap orangtua pasti mendambakan buah hatinya tumbuh sehat dan cerdas hingga kelak ia dewasa.  Untuk mencapai target tersebut, tentu para orangtua membutuhkan dan menerapkan “strategi” yang tepat. Salah satunya pemenuhan gizi sejak dini.
Seperti dikatakan Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc, ahli gizi medis dari Perhimpunan Nutrisi Indonesia serta dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, tumbuh-kembang anak dipengaruhi oleh pemenuhan gizi tidak hanya sejak lahir, akan tetapi justru sejak terjadinya kehamilan.
Nah, berikut ini beberapa manfaat dari pentingnya pemenuhan gizi sejak dini, yaitu:
-Memelihara kesehatan
Gizi terkait erat dengan kesehatan yang optimal serta peningkatan kualitas hidup. Bahkan dalam proses pengobatan, gizi membantu sebagai upaya uamg efektif dalam pemulihan. Berdasarkan perkembangan ilmiah dibidang medis dan biologi molekul, gizi ternyata dapat menjaga fungsi optimal tubuh serta mencegah atau membantu penanganan penyakit.
-Meningkatkan kekebalan tubuh
Nutrisi yang baik dapat memberikan tubuh akan bahan gizi yang dibutuhkan sel-sel kekebalan untuk melawan kuman penyakit. Jadi, tubuh akan memiliki sistem kekebalan sehingga lebih kuat  ketika terpapar kuman, virus ataupun lainnya. Tubuh jadi tak mudah sakit dan terjaga terus kesehatannya.
-Sumber energi
Asupan gizi yang baik dengan pola makan yang sehat dapat menghasilkan tambahan daya untuk digunakan aktivitas sehari-hari. 

Cegah kurang gizi
Sebaliknya, kurang gizi, berdampak kurangnya zat-zat yang dibutuhkan tubuh sehingga anak berisiko mengalami gangguan gizi. Kurang gizi sebagai kondisi karena kurangnya nutrisi penting.
Kurang gizi membuat tubuh lemah sehingga mudah terserang penyakit. Efek selanjutnya, memengaruhi pertumbuhan, kesehatan fisik, fungsi-fungsi tubuh, perilaku bahkan suasana hati. Kurang gizi juga menimbulkan risiko infeksi dengan diare, malaria, campak, serta infeksi saluran napas pada anak-anak.
Seperti dikutip http://www.news-medical.net, gizi buruk atau malnutrisi menjadi penyebab kematian terhadap lebih dari sepertiga  anak di seluruh dunia. Masalah kurang gizi menjadi penyebab penyakit dan kematian di seluruh dunia yang melibatkan populasi terbesar dari anak-anak dan wanita hamil. Kekurangan gizi penyebab kematian 300.000 orang di seluruh dunia.
Secara umum, seseorang yang mengalami kurang gizi mengalami penurunan berat badan dalam tiga bulan terakhir hingga 10 persen. Gejala yang tampak berupa kelelahan, anemia, perubahan kulit, rambut dan kuku. Anak dengan kurang gizi juga tampak kurang mampu berkonsentrasi, tinggi badan kurang aau terhambat pertumbuhannya.
Untuk mengetahui kurang gizi atau tidak, dilakukan pemeriksaan indeks massa tubuh (IMT) atau BMI (body mass index). Perhitungan berat badan anak selain menggunakan IMT juga memerlukan grafik tumbuh kembang yang disebut dengan grafik IMT-persentil. Selain itu, grafik tersebut berbeda antara perempuan dan laki-laki .Tes diagnostik lainnya termasuk tes darah rutin untuk deteksi anemia, infeksi kronis dan lain-lain.
Untuk mencegah hal tersebut, perlu strategi atau perencanaan pola makan dengan gizi seimbang. Dengan begitu, diharapkan hal-hal yang tak diinginkan tersebut tak terjadi pada buah hati kita.
sumber : Kompas.com

Senin, 07 April 2014

makanan yang dikonsumsi selama sakit



 Ketika tubuh "tumbang" akibat serangan penyakit, beristirahat dan minum obat saja terkadang belum cukup untuk memulihkan kesehatan. Kita juga wajib memperhatikan pola makan.

Memang, saat sakit nafsu makan seolah menghilang. Padahal kita juga perlu mengasup makan-makanan bergizi dan menjaga asupan cairan. Makan dalam porsi kecil namun sering dan mendengarkan tubuh untuk mengetahui apakah kita sudah lapar, bisa mempermudah kita untuk makan selama proses penyembuhan.

Berikut adalah beberapa jenis makanan yang bisa memberikan ekstra energi dan nutrisi sehingga kita lebih kuat.

- Sup
Sejak kita kecil ibu pasti membuatkan sup, biasanya sup ayam kampung, ketika kita menderita flu. Penelitian menunjukkan, ayam mengandung asam amino yang disebut cysteine yang membantu menghilangkan lendir di paru-paru dan menjaga saluran napas tetap lembab. Selain itu sup juga akan mencegah dehidrasi dan melawan inflamasi di tenggorokan. 

- Teh hangat
Minuman hangat seperti teh hijau sebaiknya rutin kita konsumsi saat sedang kurang sehat. Kandungan antioksidan yang tinggi dalam teh hijau akan membantu sistem imun melawan kuman penyakit. Jika Anda tidak suka teh, air hangat yang diberi irisan lemon bisa menjadi alternatif.

- Buah yang mengandung vitamin C
Buah-buahan yang kaya vitamin C, seperti jeruk, lemon, anggur, kiwi, mengandung flavonoid yang bisa menguatkan sistem imun dan mempercepat penyembuhan. Vitamin C juga diketahui akan mengurangi jumlah hari sakit.

- Makanan pedas
Serangan flu yang membuat hidung tersumbat tak harus diatasi dengan obat. Mengonsumsi makanan pedas sebenarnya bisa meredakan gejala hidung tersumbat.

- Makanan yang menenangkan perut
Pastikan Anda tetap terhidrasi dan konsumsi makanan yang lembut agar lebih mudah dicerna. Anda juga bisa mengonsumsi buah pisang. Kandungan potasiumnnya yang tinggi bisa menggantikan elektrolit yang hilang akibat diare atau muntah. Buah ini juga mudah dicerna dan bisa menurunkan suhu tubuh.

- Jahe
Penelitian menunjukkan, jahe efektif mencegah dan mengurangi rasa mual dan gangguan perut lainnya seperti muntah, sembelit, serta perut kembung. Minumlah teh jahe untuk menenangkan perut.
Sumber : Kompas health