Selasa, 28 Februari 2012

Cegah Stroke dengan Buah Jeruk

KOMPAS.com - Riset terbaru menunjukkan, mengonsumsi buah jeruk secara rutin dapat membantu mengurangi risiko stroke. Untuk studi ini, peneliti memusatkan perhatian pada senyawa yang disebut flavanone, yang terdapat dalam buah jeruk.

"Data ini memberikan dukungan yang kuat untuk mengonsumsi lebih banyak buah jeruk sebagai konsumsi harian untuk mengurangi risiko stroke iskemik," kata pemimpin studi Aedin Cassidy, kepala nutrisi dari Norwich Medical School, University of East Anglia, Inggris. 

Ada kemungkinan bahwa flavanone dalam buah jeruk meningkatkan fungsi pembuluh darah atau mengurangi peradangan, yang telah dikaitkan dengan stroke, kata para peneliti.

Cassidy mengatakan, untuk mendapatkan manfaat maksimal dari flavanone, sebaiknya buah-buahan disajikan dalam bentuk jus dan tanpa tambahan gula.

Penelitian ini dipublikasikan secara online pada 23 Februari 2012 dalam journal Stroke, yang risetnya didanai oleh US National Institutes of Health.

Flavanones adalah jenis dari flavonoid yang selama dikenal karena kemampuannya dalam menekan kejadian risiko stroke lebih rendah. Selain buah dan sayuran, flavonoid juga banyak ditemukan dalam anggur merah dan coklat gelap.

Untuk studi ini, para peneliti berfokus pada enam subkelas dari flavonoid, termasuk flavanone.

Dalam risetnya peneliti mengevaluasi data dari U.S. Nurses Health Study selama 14 tahun. Penelitian ini melibatkan hampir 70.000 wanita, yang masing-masing melaporkan asupan makanan mereka setiap empat tahun dan termasuk rincian tentang konsumsi buah dan sayuran. Pada akhir penelitian diketahui bahwa ada sekitar 1.803 kasus stroke yang terjadi. Sekitar setengahnya mengalami stroke iskemik (tersumbatnya saluran pembuluh darah).

Peneliti mengatakan, jumlah asupan flavonoid tidak mengurangi risiko stroke, tetapi asupan flavanone dapat mengurangi risiko stroke. Wanita yang mendapatkan asupan flavanone lebih banyak memiliki risiko 19 persen lebih rendah terkena stroke iskemik ketimbang mereka yang mengonsumsinya dalam jumlah sedikit.

Para peneliti menemukan bahwa 95 persen konsumsi flavanone berasal dari buah jeruk dan jus, terutama jeruk orange dan grapefruit. Peserta yang memakan buah atau jus jeruk paling banyak, risiko stroke berkurang sebanyak 10 persen.

Wanita yang mendapat asupan terendah flavanone rata-rata mengonsumsi sekitar 150 miligram flavonoid per hari atau kurang. Sedangkan mereka yang mendapatkan asupan flavanone dalam jumlah banyak mengonsumsi sekitar 470 miligram sehari.

Cassidy mengungkapkan, sepotong buah jeruk mengandung 45 sampai 50 miligram flavanone.

Temuan juga menunjukkan bahwa mereka yang menjalankan diet tinggi flavonoid cenderung memiliki gaya hidup yang sehat seperti, jarang merokok, lebih sering berolahraga, makan lebih banyak serat, dan sedikit konsumsi kafein dan alkohol.

Peneliti menegaskan bahwa hubungan antara diet tinggi flavanone dan rendahnya risiko stroke tidak membuktikan hubungan sebab-akibat.

Penelitian tambahan diperlukan untuk lebih memahami hubungan antara konsumsi flavanon dan risiko stroke, kata para peneliti. Meskipun studi ini hanya meliputi wanita, Cassidy menduga temuan akan berlaku untuk laki-laki. "Studi ini sekarang perlu dilakukan," kata Cassidy.

Gardener Hannah, seorang ahli epidemiologi di University of Miami Miller School of Medicine departemen neurologi, mengatakan penelitian ini menambah informasi kepada kita untuk mengetahui hubungan antara makanan dan risiko stroke.

"Ada beberapa studi yang menunjukkan bahwa semakin besar konsumsi buah dan sayur dikaitkan dengan penurunan risiko stroke," kata Gardener, yang tidak terlibat dalam studi.

"Temuan ini menggarisbawahi pentingnya asupan buah dan sayuran, sekaligus memberikan bukti bahwa buah-buahan khususnya jeruk mungkin penting dalam hal mengurangi risiko stroke," tutupnya.


sumber : kompas health

5 Makanan Penangkal Migren

KOMPAS.com - Sakit kepala sebelah atau biasa dikenal migren merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dikeluhkan. Serangan penyakit ini terkadang datang secara tiba-tiba. Penderita migren akan merasakan nyeri dan berdenyut seperti dipukul, ditarik-tarik, dan biasanya cenderung lebih sensitif terhadap cahaya dan suara.
Kalau Anda pernah mengalami migren kini tidak perlu terlalu cemas. Salah seorang ahli gizi terkenal, Joy Bauer, yang juga penulis buku Food Cures menyebutkan bahwa ada beberapa jenis makanan yang dapat meringankan atau bahkan mengobati serangan migren.

Menurut Bauer, pola diet yang tepat (dengan gizi seimbang) dapat membantu mengelola, merawat dan bahkan menghentikan derita akibat sakit kepala migren.  Berikut adalah lima makanan yang disebut-sebut dapat membantu meringankan serangan migren :
 
1. Telur yang diperkaya Omega-3:
 Diet tinggi kandungan asam lemak omega-3, khususnya pada telur dapat mengurangi peradangan yang diduga sebagai penyebab migren. Selain telur, Anda juga dapat mengonsumsi beberapa jenis ikan laut, khususnya ikan salmon, yang juga terbukti efektif dalam melawan nyeri kepala akibat migren.

2. Kacang:  Kacang-kacangan banyak mengandung magnesium, kekurangan mineral ini telah dikaitkan dengan migren. Sejumlah penelitian telah menghubungkan antara kekurangan magnesium dan sakit kepala migren. Penelitian menujukkan bahwa sekitar separuh dari semua penderita migrain memiliki magnesium terionisasi dalam darah dalam jumlah sedikit. Magnesium, yang dikandung dalam kacang, melindungi tubuh dari sakit kepala dengan  cara merelaksasi pembuluh darah. Selain itu, magnesium memiliki efek menenangkan sehingga berguna untuk meredakan sakit kepala akibat tegang.  

3. Susu skim : Susu skim adalah susu segar yang tertinggal setelah krim diambil sebagian atau seluruhnya. Susu skim mengandung semua zat makanan dari susu kecuali lemak dan vitamin yang larut dalam lemak.

Susu ini kaya kandungan riboflavin atau biasa dikenal vitamin B2. Riboflavin memiliki peran penting dalam memproduksi energi pada berbagai tingkat seluler. Kurangnya energi diduga dapat memicu migrain. Vitamin ini juga memiliki peran vital dalam pembentukkan sel darah merah, antibodi dalam tubuh, dan dalam metabolisme pelepasan energi dari karbohidrat. 

4. Biji rami : Biji-bijian kecil ini memiliki profil gizi yang tinggi dan juga mengandung asam lemak omega-3 yang mampu mengurangi perandangan akibat migren. Beberapa studi bahkan juga telah melihat adanya hubungan antara diet tinggi asam lemak omega 3 dengan penurunan risiko hipertensi, stroke, kanker, gangguan kekebalan dan masalah penyakit kulit tertentu.

5. Bayam : Hampir semua orang mengenal akrab sayuran berdaun hijau ini. Bayam sarat akan magnesium, salah satu nutrisi terbesar yang memiliki kemampuan mencegah migrain.
sumber : kompas health

Sabtu, 18 Februari 2012

Menyembuhkan Sakit Hati terhadap Lelaki

TANYA :
Dok, saya mau bertanya. Sudah hampir tiga tahun ini saya menyimpan perasaan sakit hati terhadap lelaki. Saya pernah dihianati oleh seorang pria, tetapi sekarang  ini justru saya malah yang sering menduakan lelaki, meski hal ini bertolak belakang dengan batin saya.  Bagaimana caranya untuk menghilangkan semua perasaan ini. Terkadang rasa ini mengganggu saya dalam menjalin hubungan dengan pasangan, saya bahkan terkadang menjadi labil dan tidak jelas marah-marah terhadap pasangan.
(Mita, 25, Jakarta Selatan)
JAWAB :

Mbak Mita yang masih sakit hati,

Saya sering mengatakan pada pasien-pasien saya bahwa seringkali kita suka lupa bahwa kita itu menyimpan atau bahkan sayang dengan hal-hal buruk yang terjadi pada diri kita. Seringkali kita merasa sakit hati, tidak mampu melupakan, tidak bisa memaafkan, dan hal-hal negatif lainnya.
Sayangnya, hal-hal tersebut kalau disimpan lama-lama malah akan meracuni kita sendiri baik pikiran dan tubuh kita. Jadi kadang saya bertanya " Untuk apa racun dibawa-bawa ke mana-mana di tubuh kita, padahal kita tahu itu tidak baik untuk kita?". Bisakah kita belajar untuk "menaruh hal-hal negatif itu dan membiarkannya pergi". Karena semakin lama rasa sakit hati itu dibawa dalam diri kita, efeknya bukan akan menjadi baik tapi akan merusak tubuh dan pikiran kita.
Namun, sering kali orang mengalami kesulitan untuk mengatasi hal ini. Itu disebabkan karena rasa melekat terhadap perasaan, pikiran dan tubuh kita ini terlalu tinggi. Orang yang merasa disakiti orang lain akan merasa dirinya terluka, pikirannya terluka dan sulit atau tidak ingin sembuh.
Sayangnya, kehidupan selanjutnya dari orang tersebut malah jadi berbeda dari kepribadian dasar orang tersebut. Seperti apa yang terjadi pada mbak Mita, mbak Mita malahan saat ini bersikap menyakiti hati orang lain dengan sering menduakan pria.
Artinya mbak Mita mungkin ingin "membalas dendam" atas perlakuan yang diterima dulu. Apakah ini yang ingin dilakukan ? Apakah dengan demikian akan menghilangkan perasaan sakit hatinya? Yang terjadi saat ini malah sebaliknya bukan.
Saran saya mungkin adalah lebih baik jika mbak Mita mulai bisa melepaskan rasa sakit hati itu dan mulai bisa menerima orang lain sebagaimana adanya. Kadang pengharapan terlalu besar juga bisa membuat kita kecewa. Pandai-pandailah beradaptasi. Ingat Kejahatan Tidak Akan Selesai Jika Dibalas Dengan Kejahatan, Kejahatan Hanya Akan Bisa Selesai Jika Dibalas Dengan Cinta Kasih.
Salam Sehat Jiwa
Jangan biarkan sakit hati menghalangi Anda untuk 
bangkit dan menemukan cinta baru
sumber: kompas health

5 Makanan Super Penangkal Sakit

KOMPAS.com — Dengan mengonsumsi makanan berikut ini, Anda tidak perlu mengandalkan asupan suplemen dan vitamin hanya untuk menunjang performa kesehatan. 

1. "Wheat grass" 
Wheat grass atau biasa disebut rumput gandum merupakan salah satu makanan super. Ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa mengonsumsi rumput gandum dalam bentuk jus setiap hari dapat mencegah dan menyembuhkan jenis kanker tertentu. Rumput gandum tinggi akan kandungan mikronutrien, seperti lisin, vitamin C, kalsium, klorofil, dan protein.

2. Salad berdaun hijau
Banyak pilihan sayuran berwarna hijau yang bisa masuk dalam menu harian Anda, seperti bayam, kangkung, brokoli, dan sawi. Namun, alangkah baiknya jika Anda menikmatinya dalam bentuk sayuran yang mentah atau dengan mengukusnya. Sebaiknya sayuran tidak direbus karena bisa menghilangkan banyak kandungan vitaminnya. Sayuran hijau sangat baik untuk kesehatan bila dimakan mentah. Sayuran ini memiliki banyak vitamin A, C, dan K, zat besi, kalsium, dan folat. Mereka juga sumber terbesar serat.

3. Jus buah-buahan dan sayuran
Konsumsi jus buah dan sayuran adalah cara terbaik untuk mendapatkan jumlah besar antioksidan. Untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal, tambahkan beberapa lembar siung bawang putih ke dalam jus buah atau sayuran Anda karena bawang putih berfungsi sebagai antibiotik alami.

4. Segenggam kacang dan biji-bijian sehari
Almond mentah, kelapa, kacang mete, kenari, biji wijen, biji bunga matahari, dan biji labu memiliki kemasan gizi yang baik. Kenapa dikatakan bergizi? Itu karena jenis kacang dan biji-bijian ini memiliki kandungan "lemak baik" (monosaturated) yang dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kolesterol.

5. Makan buah setiap hari 
Cara ini cukup mudah dan bisa Anda lakukan di mana saja. Caranya: bawalah sepotong buah di dalam tas ketika Anda berangkat kerja. Namun sebelumnya (sebelum sarapan), makanlah sepotong buah atau segenggam buah anggur. Pada tengah hari, makan kembali buah yang sudah Anda bawa, dan terakhir sebelum tidur.

Tips: Selalu makan buah saat perut sedang kosong. Delima, anggur, dan stroberi merupakan salah satu buah yang baik untuk Anda konsumsi karena memiliki sifat antioksidan, yang mampu membentengi tubuh Anda dari berbagai kuman penyakit
SUMBER : KOMPAS HEALTH